Kamis, 11 Agustus 2011

adikq

Cerita ini melibatkan saya dan adik
kandung saya. Nama saya Andy,
saat ini saya pria berumur 26 tahun.
Sedangkan adik saya bernama
Rindy, berumur 23 tahun. Cerita ini
berawal ketika saya berumur 10 tahun, dimana saya mulai menyukai
cerita-cerita yang berhubungan
dengan seks. Pada umur tersebut saya juga sudah
terbiasa melakukan masturbasi. Pada
suatu ketika, saya melihat berita di
sebuah surat kabar tentang
hubungan seks antara kakak-
beradik. Saya telah sudah sering membaca tentang berbagai cerita
seks, tetapi baru kali ini antara
saudara sendiri. Ini merupakan cerita
yang sangat menarik. Setiap
mengingat cerita tersebut, saya
menjadi semakin tertarik. Karena cerita tersebut, sepertinya dapat
diwujudkan. Pada saat itu, saya menempati
ruangan tidur yang sama dengan
adikku, Rindy. Hanya saja
menempati ranjang yang berbeda,
namun jaraknya hanya sekitar 2
meter. Suatu malam sekitar pukul 00.30, saya terbangun sementara
tampaknya semua orang di rumah ini
sudah tertidur. Aku lihat Rindy juga tertidur pulas.
Selimutnya tersingkap sebagian pada
bagian paha. Sementara kedua
kakinya membentang, sehingga
celana dalamnya terlihat. Hal ini
membuat saya menjadi bernafsu, apalagi jika mengingat cerita tentang
hubungan seks kakak-beradik. Perlahan saya turun dari tempat
tidur, dan mendekati ranjang Rindy.
Saya ingin memastikan bahwa ia
tertidur pulas, dengan menggelitik
telapak kakinya. Dan ternyata ia
tertidur pulas. Tak tahan lagi, saya sentuhkan jari-jari saya ke cd Rindy
yang menutupi vaginanya. Semakin
lama sentuhan yang saya berikan
semakin keras menekan, dan rindy
tetap tertidur. Merasa kurang puas, saya mencoba
menyentuh langsung vagina Rindy
dengan memasukkan tangan saya ke
dalam cd-nya melalaui bagian perut.
Tangan saya bergetar cukup
keras.Saya tidak perduli, dan akhirnya saya dapat menggapai
vagina Rindy secara langsung. Saya
remas-remas. Dan jari-jari saya
merasakan celah. Setelah beberapa
saat, merasa kurang puas, saya
keluarkan tangan saya dan bermaksud membuka cd yang
dikenakan Rindy. Dengan kedua
tangan, perlahan saya turunkan cd-
nya. Ketika sebagian vagina mulai
terlihat, usaha untuk menurunkan
lebih jauh agak sulit.Dengan usaha lebih tekun akhirnya, saya berhasil
menurunkan cd Rindy sampai
seluruh bagian vagina terlihat. Tak tahan lagi, saya ciumi vagina
Rindy. Kemudian saya mencoba
mencari lubang yang sering saya
dengar, tempat melakukan hubungan seks. Saya
pikir ada di bagian depan, ternyata
pikiran saya selama ini salah. ternyata
posisi yang sebenarnya ada di bagian
bawah. Kembali saya ciumi dan jilati
vagina rindy sampai pada bagian
lubang. Saya sudah benar-benar tidak tahan lagi.
Saya lepaskan celana saya, dan
perlahan naik ke ranjang Rindy.
Sementara tangan kanan menahan
tubuh, tangan kiri mengarahkan
penis ke lubang vagina. Tampaknya tidak mungkin. Saya mencoba
memasukkan dari depan, padahal
lubang ada di bawah. Sementara saya berusaha, tiba-tiba
tubuh Rindy bergerak. Karena takut
ketahuan, saya cepat-cepat bangun
dan merapihkan kembali cd Rindy.
Mengenakan celana saya dan
kembali ke ranjang. Dan kembali
tidur. ***** Pengalaman pada malam tersebut,
terkenang selalu. Bahkan pada saat
belajar di sekolah. Membuat saya
selalu menunggu datangnya malam, saat
dimana semua orang tertidur. Selama
beberapa malam saya melakukan
usaha serupa, tapi selalu gagal ketika takut Rindy
terbangun. Sampai suatu malam ketika saya
benar-benar sangat bernafsu. Saya
sudah melepaskan cd Rindy dan
saya sudah tidak mengenakan celana
dan baju. Benar-benar bugil. Saya
sudah bulatkan tekad untuk melakukannya malam ini. Perlahan
saya menaiki ranjang Rindy. Kedua
kaki Rindy, saya rentangkan lebar-
lebar. Saya ciumi vagina Rindy
sepuas hati. Ketika bosan, saya mulai
arahkan penis saya ke vagina Rindy. Ternyata tidak semudah yang
dibayangkan. Sulit sekali
mengarahkan penis ke vagina.
Ketika penis saya mulai memasuki
vagina, saya semakin terangsang.
Apapun yang terjadi saya harus berhasil malam ini. Saya dorong
penis saya semakin memasuki vagina
Rindy. Pada suatu saat terasa agak
sulit, namun saya terus memaksa.
Sampai seluruh penis saya masuk ke
dalam vagina Rindy. Semua usaha saya tersebut,
membuat Rindy terbangun. Mungkin
saya pikir membuat rasa sakit pada
Rindy. Ia bingung dengan apa yang terjadi. Ia
merintih dan mulai memprotes apa
yang saya lakukan. Namun saya
berkata kepada Rindy, 'Sst..., jangan
berisik dan dimarahin mami. Kalo
malam-malam berisik nanti dijewer lho'. Mendengar komentar saya
tersebut, ternyata Rindy langsung
diam - hanya kadang-kadang
merintih menahan sakit. Saya terus menggoyang pinggan
saya, mendorong penis masuk dan
keluar dari vagina Rindy. Karena
baru pertama kali, permainan saya
hanya berlangsung tidak sampai 2
menit. Saya istirahat sebentar. Dan Rindy pun karena lelah, juga kembali
tertidur. Setelah beberapa saat, penis
saya mulai bangkit lagi. Kembali aku
peluk Rindy, dan aku arahkan penis
saya ke vagina Rindy. Kembali
vagina Rindy digesek oleh penis saya. Untuk permainan kedua, saya
bisa bertahan sampai 3 menit -
sampai akhirnya saya kelelahan lagi.
Malam itu saya melakukan sampai 3
kali. Setelah itu saya rapihkan
pakaian rindy dan juga pakaian saya. Dan kembali tidur di ranjang
masing-masing. Sejak malam itu, hampir setiap malam
saya melakukan hubungan seks
dengan Rindy. Pada awalnya Rindy
hanya menerima apa yang saya lakukan,
tetapi setelah setahun tampaknya
Rindy mulai menyukainya. Karena
ketika saya tertidur, Rindy datang ke ranjang
saya dan memegang penis saya.
Selama 4 tahun, saya menyetubuhi
Rindy dengan leluasa. Tapi ketika ia
menginjak 11 tahun, saya tidak bisa
leluasa seperti dulu, karena salah- salah bisa saja dapat mengakibatkan
Rindy hamil. Ketika saya berumur 12 tahun (Rindy
9 tahun), kami sering mencari
kesempatan selain pada malam hari.
Ketika hari libur, dimana papi ke
kantor dan mami ke pasar. Tapi
yang paling kami sukai ketika hari libur, papi dan mami pergi
mengunjungi saudara atau ada
undangan. Karena bisa seharian kami
memuaskan diri melakukan
hubungan seks. Bahkan seharian itu,
kami sama-sama tidak mengenakan pakaian. Ketika leluasa, kami melakukan seks
di kamar kami (tapi sejak saya umur
12 tahun, kamar kami terpisah),
kamar mami-papi, di ruang tamu,
ruang keluarga atau bahkan di
kebun belakang yang tertutup. Mungkin yang paling
menggairahkan adalah ketika kami
bercinta di kebun belakang. Di atas
rumput jepang yang hijau rapih.
Dengan atap langit, ditiup angin
alami. Bahkan kami pernah melakukannya di saat hujan deras. Sampai saat ini kami tetap
melakukannya secara kontinyu.
Walau kami masing-masing
mempunyai pacar, tetapi hubungan
kami tetap berlangsung. Jika di
rumah tidak ada kesempatan kami biasanya melakukannya di sebuah
hotel. Rupanya hubungan antara
saya dan Rindy, ada orang lain yang
mengetahui, yaitu Melly, salah
seorang adik saya. Pada saat itu saya
berumur 24 tahun, Rindy 21 tahun dan Melly 19 tahun. Kejadiannya ketika saat kedua orang
tua kami mengunjungi saudara di
luar kota selama 3 hari. Di rumah
saya dan kedua adik saya. Seperti
biasa setiap ada kesempatan saya
dan Rindy mempunyai keinginan untuk bercinta. Saat itu Melly hari
Sabtu pukul 8.30 dan Melly masih
tertidur. Saya dan Rindy saling
berpelukan di ruang keluarga. Saya
ciumi payudaranya, perut dan
lehernya secara begantian. Sementara itu tangan saya
melakukan gerilya di balik cd yang
dikenakan Rindy, menelusuri
gunung dan lembah di balik cd. Setelah beberapa lama melakukan
pemanasan, saya mulai melepas
daster dan cd yang dikenakan
Rindy. Ia terlentang dalam posisi
tanpa busana. Sementara saya
membuka seluruh pakaian saya, Rindy merentangkan kakinya lebar-
lebar dan menggosok-gosok
vaginanya dengan tangannya. Saya
segera peluk rindy dengan penuh
nafsu, kami saling berpeluk erat dan
meraba. Penis, saya gesek-gesekan pada bagian luar vagina Rindy. Dada
saya menekan keras pada payudara.
Bibir kami saling memagut, dan lidah
kami saling merasakan. Ketika cukup lelah kami bergulat,
saya mulai arahkan penis saya yang
berukuran 15 cm dan diameter 1,25
inch. Perlahan memasuki liang
vagina Rindy. Tiba-tiba saja kaki
Rindy melingkar dan menekan di pinggang saya. Dimulai dengan
perlahan, saya menggerakan penis
masuk dan keluar. Bunyi becek
yang kami hasilkan membuat saya
menjadi lebih bernafsu. Saya lebih
percepat lagi gerakan masuk dan keluar. Hal ini membuat Rindy
tambah bernafsu juga, sehingga ia
mendesah dengan suara yang tidak
bisa dibilang kecil. Kami saling
berpelukan, kedua tangan kami
masing-masing saling melingkar, menekan punggung. Kaki Rindy
melingkar di pinggang saya.
Sementara saya mengambil posisi
bertumpu pada lutut yang menekuk.
Setiap hentakan pinggul saya
mendorong, selain menghasilkan bunyi becek juga menghasilnya
bunyi hentakan karena paha saya
dan bokong Rindy beradu. Namun saya berusaha menahan
nafsu, karena saya tidak ingin
orgasme lebih dulu sebelum rindy.
Saya coba konsentrasi. Sementara
bunyi desahan dan erangan rindy
sudah mulai bermacam dan semakin keras. Ketika saya harus
berkonsentrasi dan Rindy sudah
hampir mencapai orgasme, saya
menyadari ternyata dua meter dari
posisi saya dan Rindy telah berdiri
Melly. Tentu ia tahu apa yang sedang kami lakukan. Tentu saja, saya kaget dan membuat
konsentrasi saya pecah. Penis saya
melemah, dan membuat gerakan
masuk dan keluar terganggu. Hal ini
membuat tanda tanya bagi Rindy
yang sudah hampir mencapai orgasme. Rindy memperhatikan
pandangan saya, dan ia baru
menyadari bahwa ada yang
memperhatikan aktifitas kami. Namun
karena Rindy sedang pada puncak
nafsunya, ia hanya berkata, 'Biarin aja, ayo dong terusin. Ngga tahan
nih', sambil berusaha
membangunkan kembali penis saya. Mendengar ucapan Rindy, membuat
saya kembali konsentrasi dan
membangunkan kembali penis.
Aktifitas kembali normal, saya terus
menggoyang Rindy. Ketika Rindy
benar-benar hapir orgasme, tiba-tiba saja ia mendorong tubuh saya
sehingga saya terduduk. Sementara
penis saya tetap di dalam vagina
Rindy, ia juga mengambil posisi
duduk dan tetap memeluk saya.
Seperti kegilaan, Rindy mengangkat dan menjatuhkan tubuhnya di atas
penis saya. Setelah beberapa detik,
saya merasakan sesuatu yang panas
mengalir menyelimuti penis saya.
Rupanya Rindy sudah orgasme.
Saya baringkan kembali tubuh Rindy, dan saya guncang tubuhnya
lebih keras. Tubuhnya bergetar
hebat karena hentakan yang saya
berikan. Setelah satu menit, saya
mulai merasa akan keluar. Saya
benamkan penis saya dalam-dalam ke vagina Rindy. 'Mmmm ...', suara
Rindy bersamaan dengan saat
sperma saya membanjiri vaginanya.
Saya tidak khawatir, karena Rindy
sudah minum pil. Kami berpelukan
beberapa saat. Ketika permainan selesai, ternyata
Melly masih tetap di tempat pada saat
saya melihat dia. Ia masih
memandangi kami. Ketika Rindy
melihat dan menyapanya, tiba-tiba
saja Melly lari ke kamarnya. ***** Aku dan Rindy membawa pakaian
kami masing-masing dan menuju
kamar mandi untuk bersih-bersih. Di
kamar mandi pun, kami masih
sempat saling memberi sentuhan.
Selesai mandi, Rindy masuk ke kamarnya dan saya masuk ke kamar
saya. Baru beberapa saat tiduran di kamar,
saya merasa ada seseorang yang
membangunkan saya. Ketika saya
lihat ternyata Melly. Ia bertanya, 'Kak
Andy, kenapa sih koq dengan Kak
Rindy ?. Saya sebenarnya tahu persis apa yang dimaksud. Untuk
memastikan saya bertanya, 'Apa
maksud Melly ?'. 'Kenapa koq Kak
Andy melakukan hubungan seks
dengan Kak Rindy. Dia kan adik
kandung sendiri. Koq tega sih.', Melly menjawab. Saya agak bingung untuk menjawab
apa. 'Mel, Kak Andy sayang ke Kak
Rindy dan begitu sebaliknya. Karena
itu Kak Andy dan Rindy melakukan
hal itu. Karena sama-sama suka. Kalo
Kak Rindy ngga suka mana mungkin lah bakal terjadi kaya tadi. Iya kan.'. 'Tapi kan ... tapi kan ...', Melly
terdiam. 'Mel, Melly ngga mau kan ada
keributan di rumah. Jangan bilang
mami papi ya. Andy yakin, Melly
mengerti apa yang dilakukan Andy
dengan Kak Rindy. Dan itu sudah
berlangsung lebih dari 12 tahun.', saya mencoba menenangkan
suasana. 'Apa, 12 tahun ?', Melly tampak
kaget dengan penjelasan saya. 'Jadi
Kak Andy sudah melakukannya
sejak kecil. Dan papi-mami ngga
tahu.', enath mengapa hal ini
membuat tampang Melly seperti orang bingung. 'Kalo boleh Mel tahu, bercinta itu
rasanya kaya apa sih ? Katanya kalo
gituan yang untung cuma cowok.
Tapi koq banyak cewek yang suka
juga.', tiba-tiba saja Melly
menanyakan suatu yang membuat saya cukup kaget. Di sisi lain, entah mengapa tiba-tiba
saja pertanyaan tersebut membuat
penis saya mengeras. Dari segi pisik,
Melly memang lebih menggairahkan
dibandingkan Rindy. Melly pada usia
19 tahun memiliki tinggi 164 cm dengan payudara yang menantang
dan tubuh yang padat berisi.
Ditambah pertanyaan 'Bagaimana
rasanya', membuat saya
berkeinginan bercinta dengan Melly.
'Susah untuk diceritakan, bagaimana kalo langsung dicoba ?, saya
memberanikan diri untuk
menyatakan langsung. Melly hanya
terdiam dan hanya tersenyum. Entah apa yang terjadi dengan saya,
langsung Melly saya peluk. Saya
berikan ciuman di leher dengan
penuh nafsu. Walaupun saya agak
canggung begitu pula dengan Melly,
tapi karena nafsu membuat segalanya berjalan lancar. Saya raba
seluruh bagian tubuh yang sensitif.
Saat itu saya tidak ingin berlama-
lama. Segera saya buka seluruh
pakaian yang dikenakan Melly. Ia
malu-malu menutup payudaranya dengan kedua tangan dan
menyilangkan kakinya untuk
menutup vaginanya. Ternyata Melly
benar-benar menggairahkan dalam
posisi tanpa busana. Saya pun
melepas seluruh pakaian saya. Saya dekati Melly, saya usap
keningnya, dan tangan saya turun
perlahan ke tangannya. Saya
genggam tanggannya, berusaha
melepaskan tanggannya yang
menutupi payudaranya. Walau pada awalnya melawan, namun akhirnya
melepaskan juga. Saya ciumi
payudaranya yang kanan,
sementara yang kiri saya remas-
remas. Saya nikmati payudaranya
dari dasar bukit sampai ke puncaknya. Saya setengah duduk
pada perut Melly. Dengan kedua
tangan saya meremas payudara
kanan dan kirinya. 'Hmm, Kak Andy sakit ih.', Melly
berkomentar. 'Kalo gitu berhenti ya ?', saya tahu
walaupun merasakan sedikit sakit
Melly jug abisa menikmatinya.
'Jangan... jangan dong ...', tiba-tiba
saja Melly setengah berteriak. Dan
saat ia sadar dengan teriakannya mukanya memerah. Saya teruskan menikmati tubuh
Melly. Lidah saya bergerak dari celah
antara kedua payudara turun
menjelajah perut. Dan turun lagi
mengarungi hutan yang menutupi
vagina Melly. Saya ciumi rambut yang menutupi vaginanya, sambil
sesekali saya tarik dengan bibir dan
lidah saya. Tanpa sadar, Melly
melemaskan kedua kakinya
membuat saya dengan mudah
merentangkan kakinya lebar-lebar. Saya segera mengambil posisi di
antara kedua kakinya. Kedua tangan
saya mencoba membuka celah
vagina Melly sampai lubang
vaginanya terlihat. Segera saya cium
dan jilati vagina Melly dengan penuh nafsu. Sesekali saya menggigit
bagian luar vagina Melly. Saya tahu
ini membuat melly kegelian sehingga
sesekali mendorong kepala saya. Setelah lidah saya pusa bermain,
penis saya sudah tidak sabar. Saya
ambil posisi duduk dengan kedua
kaki saya direntangkan. Dan kedua
kaki Melly saya letakkan di atas paha
saya. Penis saya sudah di mulut vagina Melly. Untuk menenangkan,
saya mengatakan, 'Mel, untuk
pertama mungkin sakit tetapi
sesudahnya ngga koq. Tahan ya ?',
dan Melly hanya terdiam. Kepala penis saya masukkan,
perlahan namun pasti penis saya
bergerak masuk. Samapi saat saya
merasa ada yang menahan untuk
maju lebih jauh. Saya tahu pasti itu
selaput dara Melly. Tentu ia masih perawan. Waktu pertama dengan
Rindy mungkin saya tidak mengerti,
tapi pengalaman dengan pacar saya
membuat saya tahu. Saya terus
mendorong secara perlahan. Rasa
sakit mulai mengganggu Melly, sesekali ia menggangkat tubuhnya
dengan punggungnya. Tapi suatu
kali karena sakit, ia menggerakan
tubuhnya cukup keras. Hal ini
membuat pinggulnya mendorong ke
arah penis saya. Dan ... selaput dara Melly telah saya tembus. Ia
merasakan sakit. Untuk sementara,
saya diamkan sampai Melly tenang. Ketika ia sudah tenang, saya
masukan penis saya lebih jauh lagi.
Sampai akhirnya seluruhnya masuk.
Perlahan saya tari keluar dan dorong
lagi ke dalam. Kalau saya perhatikan,
setiap penis saya masuk dan keluar, ada bagian vagian Melly yang
terdorong dan keluar. Itu karena
vagina Melly masih sangat sempit.
Sungguh sangat erotis melihatnya.
Saya lihat Melly menyukainya,
walaupun masih terlihat ekspresi rasa sakit di wajahnya. Sambil menggerakan penis saya
keluar masuk vagina Melly, saya
lumat payudaranya. Gerakan saya
semakin bersemangat. Dorongan
dan tarikan saya semakin cepat,
mungkin karena sempitnya vagina Melly membuat saya lebih cepat
orgasme. Tapi saya tidak berani
menyebarkan sperma saya di dalam
vagian Melly seperti saya lakukan
pada Rindy. Ketika hampir saatnya,
saya segera cabut dan saya gosok- gosokan pada bagian luar vaginanya
sampai akhirnya meluap dan
membanjiri permukaan vagina dan
rambut-rambutnya. Saya sadar bahwa Melly belum
merasa puas, segera saya masukan
jari tengah saya ke dalam vaginanya.
Saya gosok-gosokan sambil kepala
saya rebahan di payudaranya.
Setelah dua menit tubuh Melly seperti mengejang. Ia seperti meledak-ledak
dan ia terdiam melepaskan
kekejangan di ototnya. Jari saya benar-benar basah dibanjiri
cairan dari dalam vaginanya. Saya
oleskan ke penis saya, ke
pangkalnya ke kepalanya dan
lubang penis saya. Hal ini
membangkitkan kembali penis saya. Saya berniat memasukkan kembali
penis saya ke vagina Melly. Tiba-tiba saya dengar suara Rindy,
'Ehh jangan, kamu kan ngga tahu
jadwalnya Melly. Nanti bahaya'.
Setelah itu ia melepaskan seluruh
pakaiannya dan menyiapkan
tubuhnya untuk saya. Sekali lagi saya bercinta dengan Rindy. Kali ini
pertempuran berlangsung benar-
benar lama. Setelah sama-sama
sampai pada puncaknya saya
terjatuh dan terlelap di atas tubuh
Rindy, sementara penis saya masih di dalam vaginanya. Saat saya sadar, ternyata Melly juga
tertidur di samping saya dan Rindy.
Sore itu aktifitas kami hanya
bercinta, mandi, makan dan bercinta.
Hari itu saya bercinta dengan Rindy
sebanyak 3 kali dan dengan Melly 4 kali. Sampai pukul 23.00, dan
terbangun pada hari Minggu pukul
9.30. Sejak saat itu, selain dengan Rindy
saya juga bercinta dengan Melly.
Keduanya adik kandung saya. Kami
saling menyayangi. Kami masing-
masing mempunyai kehidupan di
luar rumah, seperti adanya yang lain. Tapi juga punya kehidupan di dalam
rumah yang tersendiri. Jadi pada saat ini saya, mempunyai
aktifitas seks dengan tiga orang,
yaitu Rindy, Melly dan pacar saya. Melly mempunyai seorang teman
akrab, teman sekolah. Namanya Lili,
orangnya cantik, sexy dan
menggairahkan. Mereka saling
bercerita tentang rahasia mereka
masing-masing. Hanya antara mereka. Suatu ketika, saat saya
sedang bercinta dengan Melly, ia
menceritakan bahwa ia telah
menceritakan aktifitas seks antara say
dan Melly atau Rindy kepada Lili.
Tapi ia menjamin bahwa, Lili akan menyimpan rahasia. Selain itu pada saat yang bersamaan,
Melly juga mengatakan bahwa Lili
punya rahasia. Yaitu Lili sering
diminta ayahnya untuk melakukan
hubugan seks. Cerita itu membuat
saya semakin bernafsu menyetubuhi Melly. Dan Melly tampaknya tahu hal
tersebut. TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar