Perkenalkan namaku Roni (samaran)
umur 25 tahun, bekerja pada suatu
perusahaan Jepang di bekasi sebagai
EDP. Cerita ini bermula waktu aku masih
SD kelas 5 dan mulai mengenal yang
namanya seks. Itu juga pertama kali
dengan adik sepupuku yang
lumayan cakep lah.., ingat aktris
sinetron "Dominique Sandra", seperti dia cantiknya.
Dia anak pakde ku yang tinggal di
Jawa Tengah namanya .. Retno .. (8
tahun). (Sengaja aku kosongkan
nama pertama dan terakhir, takut
ketahuan kakak sepupuku yang lain. Hehehe..). Sedangkan aku
tinggal di daerah Bekasi.
Waktu itu aku masih SD kelas 5 dan
aku minta di sunat seperti kawan-
kawan yang lain. Karena ku pikir
udah saatnya aku disunat. Biasanya seminggu sebelum disunat
banyak keluarga dari bapak dan
ibuku datang dan menginap juga
sekalian membantu masak-
masaknya. Nah, dari situlah aku
mulai mengenal sepupuku. Pertama aku biasa saja karena kupikir dia
masih sepupuku. Tapi kok kayaknya
di semakin genit dan centil di
depanku, tidak seperti sepupu
cewek yang lain, ("yang katanya
aku ganteng dan gagah dibandingkan cowok yang lain,
katanya setelah aku "berhubungan"
dengan dia"). Aku sih biasa saja,
karena aku belum paham betul.
Nah.. Puncaknya terjadi ketika malam
sebelum aku disunat. Setelah semua
orang tidur terlelap di rumahku, ada
juga sih yang main kartu remi dan
gaple, di luaran sambil begadangan
dan ronda, yang padahal waktu itu juga aku pengen ikut begadang, tapi
diomelin sama semua katanya,
disuruh banyak istirahat supaya
pada waktu di sunat tidak terlalu
banyak mengeluarkan darah. Aku
terjaga (mendusin) sekitar jam 01.00 malam karena ingin pipis. Setelah
pipis aku melewati kamar dimana
retno serta beberapa sepupu cewek
yang lain termasuk adikku sendiri
tidur. Aku iseng ngeliat karena kebetulan
lampunya mati maka aku jadi bebas.
Aku juga ngga tahu tiba-tiba saja
seperti ada yang menyuruhku untuk
masuk ke dalam kamar itu. Lalu aku
masuk dan kulihat retno tidur dibawah bersama adikku dan
sepupu cewek lainnya
menggunakan tikar, dia tidur
dengan posisi yang agak
menggairahkan dimana waktu itu dia
memakai rok sedangkan kaki kanannya diangkat keatas sehingga
terpampanglah paha mulus seorang
anak kecil. Walaupun lampu mati tapi
aku masih dengan jelas melihat paha
dan CD-nya (walaupun remang-
remang), karena masih ada lampu dapur yang nyala terang. Lalu aku
lihat semua orang yang ada dikamar.
Ah.. udah tidur semua.. iseng aku
tidur dismping dia, karena kebetulan
disamping kanannya kosong.. Sialan
dia menurunkan kaki kanannya sehingga pahanya tertutup semua. Sengaja aku tidak tidur karena diam-
diam aku menarik rok nya sampai
kedua pahanya yang mulus terlihat.
Dan juga CD yang agak
menggembung sedikit, walaupun
belum ditumbuhi bulu. Tiba-tiba aku ngerasa ada perasaan aneh, dimana
titit ku agak membesar, biasanya ini
terjadi kalau aku bangun tidur dan
langsung kencing, tapi ini lain. Ketika
ku pegang, kok makin enak..
karena dari kecil aku termasuk anak yang cerdas dan cepat tanggap,
maka dalam hal ini walaupun masih
bingung kenapa, aku pun sudah
bisa mencerna apa yang terjadi saat
itu.
Lalu akupun bangun dan duduk didepan pahanya, dan terlihatlah
sebuah CD putih dengan agak
sedikit menggembung bagian
tengahnya, walaupun belum ada
bulunya. Dan juga dadanya yang
sedikit menonjol menendakan bahwa dia agak bongsor. Nekat kudekati
Cdnya, dan ku cium. Ah.. biasa saja.
Tititku semakin tegang, dan ku
sentuh di bagian tengah Cdnya,
hangat.. lalu perlahan kuturunkan
Cdnya, pelan dan sangat hati-hati takut dia terbangun. 1 centi.. lalu
aku pura-pura tidur lagi.. melihat
tidak ada reaksi kuturunkan lagi..
Lagi.. Dan lagi.. sampai mata kaki. Dan.. saat itu pula dia bergerak.. aku
gemetar, jantungku berdetak
kencang sekali.. takut kalo dia
bangun, teriak dan mengadukan hal
ini pada semuanya. Tapi anehnya.
Dia cuma menggeliat dan menaikkan kaki kanannya kembali tapi tidak
penuh karena kaki kanan dan kiri
terikat oleh Cdnya yang masih
melingkar di mata kakinya. Melihat
itu, aku segera melepas Cdnya dan
berhasil..coy.. Kini didepanku terpampang sebuah pemandangan
indah walaupun itu hanya vagina
anak kecil tapi untuk seumuranku
waktu itu membuat titikku semakin
mengencang dan aku pun
mengambil kesimpulan bahwa ini toh yang namanya terangsang, seperti
yang aku baca di majalah-majalah
Kartini, Femina, dll kepunyaan
ibuku. Aku makin nekat dengan
menciumi vaginanya yang mungil..
Ah..masih biasa juga.. tidak ada bau apa-apa. Tapi setelah dipikir-pikir..
nih enaknya pake senter, ya udah
aku ambil senter di kamarku, senter
kecil buatan bokap untuk aku, yang
baterry nya cuma satu. Dan jaman Sekarang pun aku punya
tapi beli harganya +- Rp. 10000,
merknya Energizer, udah ada yang
jual dimana-mana. Terkadang kalo
lagi bengong sambil ngeliatin senter
kecilku, aku jadi tersenyum sendiri. Setelah senternya kudapat, aku
dekati dia lagi.. Masih dalam posisi
yang sama. Kutunggu sebentar
sampai semua terlihat aman. Lalu aku
tiduran di sampingnya.. Kuamati
wajahnya yang mungil.. busyet dah ternyata gua punya sepupu cantik
buangeet.. Walaupun masih SD tapi
tanda-tanda kecantikannya sudah
terlihat. Mungkin karena udah
keturunan kali ye.. He he he.. Ge eR
dah Gua.. Wah kayaknya udah lelap banget
nih retno, karena hanya terdengar
nafasnya yang teratur dan lembut..
sialan bikin aku makin bernafsu aja.. Aku bangkit dan langsung
kunyalakan senter, beruntung
karena lampunya kecil jadi hanya
diameter 3 centi saja, sinarnya.
Lumayanlah untuk menerangi
vaginanya retno.. eh.. dia bergerak dan melebarkan kedua pahanya,
pucuk di cinta ulam tiba. Terlihat
dengan jelas di kedua mataku,
vaginanya yang masih merah dan
ranum. Nekat kupegang dengan
tangan kanan sedangkan kiri masih memegang senter. Kering..?? Aku
colek terus aja.. eh.. terdengar
nafasnya yang mulai tidak teratur..
Tapi kok mulai basah?? wah jangan-
jangan dia ngompol nih.. tapi pas
aku cium tanganku, ah.. bukan air kencing nih..air apa yak?? terus ku
elus-elus vaginanya, lalu tanpa sadar
aku langsung mencium dan
menjilatnya.. Mmpphh..asin.. sial..
kok rasanya kayak gini sih?? ah..
peduli amat aku udah terlanjur terangsang. Kudengar nafasnya mulai tidak
beraturan tapi tidak berisik.. (unik
kan). Lalu ku buka celana ku,
karena aku masih kecil jadi belum
pakai CD. Aku ngeliat tititku makin
tegang dengan ujungnya yang masih tertutup oleh kulup. Dan
sedikit keluar lendir.. aku makin
heran lendir apaan nih..ku jilat.. kok
asin juga sih.. Ku coba mencerna
semua ini, tapi karena otak normal
ku udah ditutupi oleh nafsu aku jadi tidak bisa berpikir secara teoritis.
Yang ada saat itu hanya perasaan
nikmat dan juga nafsu yang
menggebu-gebu. Setelah puas
menjilati vagina retno, yang
sepertinya dia menikmati permainanku ini, aku lalu
menurunkan kedua kakinya sampai
lurus.
Lalu aku mulai merangkak di atas
tubuh nya tanpa menyentuh
tubuhnya sama sekali. Setelah posisiku pas, aku turunkan
tititku sehingga mendekati
vaginanya. Kucoba masukkin, kok
ngga mau masuk.. terus ku coba..
lagi..lagi.. ah capek.. susah juga,
pikirku. Yah udah aku tiduran lagi disampingnya.. ah mendingan juga
megangin vaginanya.. lagi asyik
berfikir untuk melanjutkan aksiku,
tiba-tiba dia menggeliat dan posisi
tubuhnya miring menghadap diriku
yang waktu itu aku juga sedang asyik menikmati wajahnya yang ayu.
Di tambah lagi dengan kaki kirinya
ditekuk ke atas sehingga sepertinya
dia sudah pasrah untuk di setubuhi.
Aku bingung.. Ku pegang lagi
vaginanya.. wah kok tambah basah.. jangan-jangan dia tahu dan
terangsang.. atau sedang mimpi
sambil ikuta terangsang.. wajahku
dengan wajahnya hanya berjarak 10
centi saja. Sehingga nafasnya yang
berat dan menggebu terdengar sangat jelas. Aku berusaha bernafas
dengan pelan supaya dia tidak
terbangun dan kaget. Tapi tiba-tiba tanpa kuduga dia
tersenyum dan tangannya bergerak
memegang tititku, Oouuppss.. ada
apa nih.. aku kaget setengah mati..
ah mungkin nih anak ngga sadar kali
yak.. Tapi setelah kuperhatikan mukanya, dia masih sambil
tersenyum dan mulai membuka
kedua matanya pelan-pelan. Aku
makin kaget dan takut, kalau itu
cuma tipuan dia setelah itu dia
teriak.. lalu aku pun bangun sambil merapikan celanaku, tapi sebelum
aku berjalan kaki ku ditahan oleh
tangannya retno, sambil tangan
kirinya memberi kode untuk kembali
tidur disampingnya.
Aku menggeleng, tapi sambil tersenyum dia tetap memberi kode,
dan aku pun seperti tersihir lalu aku
tidur disampingnya kembali. Kami tetap diam untuk beberapa
saat.. sampai dia akhirnya berbisik
kepadaku dengan bahasa bekasi
karena dia tahu aku ngga bisa
bahasa jawa, "Mas,.. akhirnya aku
kesampean juga bisa pegang tititnya mas". "Lo, kok kamu ngomong gitu,
sih", jawabku. "Entar aja aku
ceritain, sekarang elus-elus lagi
punyaku kayak tadi", jawabnya.
Bagai disamber geledek di tengah
malam, antara seang, kaget, gembira bercampu jadi satu, kuturuti
kemauan dia. Tanpa di suruh dua
kali aku langsung mengelus-elus
vagina retno, dan dia sepertinya
mendesis keenakan. Aku ngga
peduli kenapa dia mau seperti, yang penting aku juga sudah terangsang
berat. "Ehmm..eesstt.. eennaakk
mas..uuhh"..
"Hei..pelan-pelan, jangan berisik..",
jariku makin liar menggosok
vaginanya yang makin lama makin
membanjir. Tangannya pun mulai meremas dadanya sendiri. Semua
kami lakukan dengan sangat hati-
hati takut membangunkan yang
lainnya.
"Mmmass.. yang cepet dong.. Eesstt..
eesstt.. aahh..". "Gila nih anak.. kecil-kecil udah
pinter yang beginian, belajar
darimana nih anak yak?", pikirku
dalam hati.
Tak lama kemudian, setelah sekian
lama aku menggosok vaginanya yang membuat tanganku pegal, dia
merapatkan kedua pahanya..
"Ret.. tanganku jangan dijepit
dong..", kataku pelan.
"Aakkuu mauu naympee, mass",
katanya "Nyampe kemana.. ret, ngaco kamu"
"Ohh..sstt.." sseerr..sseerr..
kurasakan jariku sepertinya ada
cairan yang keluar lumayan banyak
dari vaginanya.
"Kamu ngompol ya..?", kataku "Bbb bukann Mass, ituu namanya
cairan kenikmatan", jawabnya
"Ahh.. Eesstt", erangnya. Kembali aku dibuatnya berpikir,
kenapa nih anak.. Aku masih
bingung..
Lalu kedua pahanya mulai
mengendur dan perlahan membuka..
Tercium aroma yang aneh di udara kamar.. " Bau apa nih, ret..",
tanyaku. "Itu namanya aroma
punyaku", jawabnya. Aneh..??!!
Tak lama setelah dia orgasme (yang
aku baru tahu setelah aku SMP),
jariku di lapnya dengan menggunakan CDnya. Kami terdiam
beberapa saat, sampai kemudian dia
kembali memegang tititku yang
sudah lemas, entah kapan aku juga
tidak merasakan kapan tititku ini
mengkerut. "Mas, kok tititnya lemes sih"
"Mana aku tahu.."
"Ya udah sini retno bangunin lagi"
"Emangnya kamu bisa"
"Sini.. serahkan padaku"
Leherku dielus-elus dengan tangannya yang lembut, dicium,
dijilat, yang membuatku merasakan
sensasi yang aneh, asing tapi kok
enak dan nikmat, sepertinya aku tak
mau dia berhenti melakukannya.
Tindakannya itu ternyata membuat tititku kembali menegang, dan
rupanya dia juga sudah
mengetahuinya dengan memegang
tititku.
"Tuh.. kan dah bangun lagi"
"Trus aku mau diapain, sih" "Pokoknya Mas tenang aja, dijamin
enak deh"
"Terserah koe lah..", jawabku. Lalu dia membuka resleting celana ku
dan mengeluarkan tititku yang
sudah menegang dengan hebat.
"Ih.. lucu juga yah.. titit anak cowok
kalo belum di sunat". "Cerewet
luh..", kataku agak kesal karena dari tadi dia selalu menjatuhkan ku terus.
"Jangan marah dong, Mas". "Nih
kalo diginiin enak ngga?".
Tangannya yang mungil mengocok-
ocok tititku, sambil membuka kulup
(kulit atas) bagian ujung tititku, sehingga terlihat seperti topeng
Ksatria Baja Hitam kalo dibalik,
apalsgi kalo dikasih 2 mata pake
spidol, persis banget..!! (kata teman-
teman sebayaku yang sudah disunat
sewaktu kami mandi di kali, dan saling memperhatikan tititnya
masing-masing). "Ret.. eennaee rekk..".
"Hmm sstt..ohh.."
Tidak lama dia bangun dan
kepalanya sudah berada diatas
perutku, "Mau ngapain kamu ret.."
"Nikmatin aja yah Mas..". Gila dia mengulum tititku, sampai aku
blingsatan keenakkan.
"Cah.. gemblung koe..", kataku
pelan..
"Men.., sing penting ayu, akeh sing
naksir karo aku, wee..", katanya.. Sialan juga nih bocah..
"Ohh.ret .. eennakk.. "
Sepertinya dia makin cepat
mengulum penisku, sangat cepat,
hingga aku merasakan sensasi yang
sangat luar biasa yang baru pertama kali kurasakan seumur hidupku.
Perasaan apa nih.. Dan sepertinya
juga aku pingin pipis.
"Ret.. Aku pengin pipis nih".
Tapi dia cuek aja, sambil terus
mengulum penisku, kulihat bibirnya yang mungil naik turun
memasukkan dan mengeluarkan
tititku.
"Akhh..Eeuuhh.. ", croott..crroot..
mau ngga mau aku akhirnya pipis
juga.. tapi kok pipis rasanya lain, sangat nikmat. Dia terus mengisap
sampai habis air mani ku habis..
(semua ku tahu sampai detail setelah
aku menginjak SMP).
Aku lemas dan tak berdaya,
langsung saja aku terlentang, sementara retno sepertinya pergi
keluar kamar.
"Enak ya, Mas..", katanya manja,
setelah dia kembali ke kamar..
"Dari mana kamu, Ret?"
"Dari kamar mandi, buang mani, Mas".
"Mani? apaan tuh?"
"Ih.. Mas.. kok ngga tau sih.."
"Ya udah kita tidur lagi besok kan
Mas mau disunat entar banyak
darahnya lo kalo kurang tidur". Dia pun mencium pipiku, aku pun
merespon tindakan dia dengan
mencium pipinya juga.
Aku pun bangkit, dan memakai
celanaku.. kulihat tititku masih ada
beberapa cairan yang saat itu aku ngga paham cairan apa itu.
"Ret,.. kapan kau mau ceritain semua
ini", tanyaku.
"Entar.. aja.. masih banyak waktu..
Aku libur sekolah hampir 1,5 bulan,
entar aja kalo Mas udah di sunat, nanti aku ceritain semuanya",
jawabnya.
"Yo..wis..karep mu lah..", "met bobo
yak..
"Met bobo juga Mas".. Tanpa sadar kulirik jam sudah jam
03.00, berarti lama juga aku
bercumbu sama retno.. aku harus
tidur supaya besok pagi aku ngga
cape dan ngantuk.
Aku pun ke kamar mandi untuk pipis dan pada saat pipis aku
merasakan hal yang biasa saja, aku
semakin bingung kenapa tadi pada
saat aku pipis di mulut retno kok aku
ngerasa enak dan nikmat, tapi kok
sekarang biasa saja. Ah .. bodo amet.. Aku pun kembali ke kamar
dan terlelap.. Hingga besok pesta sunatanku
meriah sekali, aku berangkat ke
mantri sekitar jam 06.00, dimana aku
masih sangat terlihat sangat ngantuk,
aku sempat di marahin sama ibu
karena aku kurang istirahat, beruntung semua ngga ada yang
tahu, kecuali kami berdua. Ternyata or-tu ku mengundang
banyak orang untuk hadir dalam
pesta sunatanku. Banyak teman-
temanku yang hadir, bahkan ada
juga teman cewek yang nekat ingin
ngeliat tititku yang udah disunat. Tapi ketika kulirik retno yang
memang dari aku datang dari mantri
dia selalu menemaniku, terlihat
sangat tidak suka terhadap teman
cewekku, sambil mempelototi cewek
itu. Yah udah teman cewek ku tidak jadi ngeliat, ada satpamnya sih.
Hehehehe.. Hingga aku sembuh retno masih
menginap dirumahku padahal or-
tunya sudah pulang ke jawa,
katanya masih betah main sama
adikku, padahal dia kurang begitu
akrab sama adikku hanya sebatas main bekel, boneka, congklak,
masak-masakan, dll. Ternyata setelah waktu pas dia
menceritakan kepadaku kalau dulu
dia di kampung nya di ajarin oleh
teman cowoknya yang katanya
naksir sama dia, anak SMP kelas 2.
Gila yak tuh cowok.. sepupu gua di mainin.. katanya dulu dia ajak main
dokter-dokteran, trus sampai begini
deh.. Untung aja retno kaga
kecewa, karena setelah itu aku
bertekad untuk melindungi retno
dan sampai sekarangpun aku masih menjalin hubungan yang makin
hangat, walaupun aku sempat
berpikir untuk bersenggama
dengannya, aku takut karena dia
masih sepupuku, kami berkomitmen
hanya sebatas petting saja, dan jangan lebih. Ok.. rumahseks readers, masih
banyak petualangan bercintaku
dengan retno sepupuku, kayaknya
episode selanjutnya aku dan retno
bersex ria ketika aku SMA kelas 1.
Pada saat aku liburan sekolah. Tunggu aja episode selanjutnya.
Kritik dan saran sangat membantu,
bagiku yang masih terbilang sangat
awam dalam hal mengarang, karena
dari dulu pelajaran bahasa
indonesiaku dalam mengarang selalu standar, tidak pernah menakjubkan,
hanya saja yang eksak seperti IPA,
Matematika dan Or-kes aku selalu
terlihat menonjol dibandingkan
dengan teman-temanku yang lain.. NB: oh ya.. si retno nih punya lagu
favorit, tahu lagu "Nenek moyangku
Seorang Pelaut", mungkin bagi yang
pernah ngalamin SD, tahu lagu ini,
seperti ini, "KAKEK MOYANGKU
SEORANG PELAUT, PUNYA SENJATA DI BAWAH PERUT, BISA
MENGEMBANG, BISA MENGKERUT,
SEKALI TEMBAK, CRUUT, PERUT
CEWEK GENDUT", coba readers
nyanyiin lagu ini deh, pasti akan
tertawa.. bagi yang tahu dan kenal syair ini mungkin ada hubungannya
sama aku atau retno..(dah..). Tamat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar